Rapi Amat - Epsd 2
Daftar Isi [Tampil]
Sebelumnya Rapi Amat - Epsd 1
Getar mencoba menghubungi Isnanto. Namun tak kunjung dijawab.
Lama-lama cowok yang gaya rambutnya berantakan itu sebal juga. Sesekali dia
menggaruk kepalanya. Padahal baru lima menit ini dia selesai mandi dan
keramasan. Namun ketombe di kepalanya yang akut tak kunjung berhasil
meninggalkan rasa gatal di kepalanya. Emang tipikal cowok jorok juga sih.
"Ini anak masih molor
apa gimana dah?!" rutuk Getar.
Saat Getar mulai malas
menghubungi Isnanto lagi, tiba-tiba Isnanto mengirimkan pesan via LINE.
Sorry
cuy. Gue tadi abis eek.
Membaca pesan itu membuat
tubuh Getar mau pingsan. Gubrakkkk. Pantesan aja dari tadi dihubungin nggak
nyambung-nyambung. Andai saja Isnanto orangnya kayak Getar, yang selalu membawa
ponsel ke mana-mana, meskipun sedang buang eek sekalipun.
"Haloo...!!!"
damprat Getar.
"Iya, Cuy.
Gimana?" Isnanto tak merasa bersalah sedikitpun.
"Eugh!" Dari nada
bicaranya Getar terlihat sedang geram. "Lo tahu nggak asih arti handphone itu apa?"
Lalu diam dan hening.
"Maksud lo, Cuy?"
Isnanto sok bego di seberang sana.
"Hand
..., artinya tangan. Phone..., artinya telepon. Jadi kalau perlu
diartikan handphone itu adalah mesin telepon yang ada
di tangan. Ngerti nggak lo?" Getar menghardik.
"Ya terus?"
Isnanto masih belum paham.
"Baningan!"
Akhirnya Getar mengeluarkan kata itu juga. Kata yang tak sepantasnya
diungkapkan. Namun siapapun sulit menguasi dirinya saat emosi. Tak terkecuali
juga Getar. Cowok dua puluh tahun yang masih suka labil emosinya ini. "Ya
harusnya ponsel lo itu harus selamanya ada di tangan. Jangan ditaruk di
mana-mana. Apalagi ditinggal-tinggal pas lo lagi boker! Hih!"
Getar sudah berada di tahap
emosi yang maksimal. Sedangkan Isnanto menganggap Getar ini keterlaluan. Masa
androidnya harus di bawa ke mana-mana. Kalau lagi mandi juga mau bawa ponsel?
Sungguh, Isnanto tak habis pikir.
"Ya, pokoknya
begitu!" Getar tak mampu berkata-kata lagi.
Lalu mereka saling diam.
"Udah buruan ngomong,
ada apa lo misscalled gue tadi?" Isnanto tiba-tiba
merasakan ada sebuah kebencian terlalu lama ngobrol via telepon dengan Getar.
"Kongkoan yuk! Besok
libur euy. Penat gue. Ada waktu?" tanya Getar.
Setelah menimbang dan
merasa tak punya jadwal apa-apa malam ini, akhirnya Isnanto mengiyakan.
***
Mereka sepakat untuk kumpul
selepas Isya. Getar pun datang tepat waktu. Anak-anak yang terbilang aktif
dalam BEM beberapa juga terlihat ikut kongko. Ada Haris sang ketua BEM, yang
kali ini mengenakan kupluk warna pelangi. Mirip topi yang sering dipakai
Almarhamum Mbah Surip. Fema si cewek gendut, mengenakan atasan polkadot warna
ungu dan legging kehitaman. Sementara Getar
terlihat santai dengan jaket hoody warna
hitam. Juga rambut khasnya yang berantakan. Sisanya, ada beberapa anak dari
Departemen Eksternal dan Internal. Mereka sudah berdelapan. Semestinya, menurut
perhitungan jemari tangan Getar, seharusnya ada sembilan orang yang akan kongko
menghabiskan malam di akhir pekan.
"Kebiasaan nih anak
ngaret mulu." Getar mulai sadar siapa yang belum nampak.
"Kenapa lo gelisah
gitu sih?" Haris menegur Getar.
"Tahu nih, kayak abis
kehilangan pacar aja." Fema menimpali celetukan sambil melihat kukunya
yang barusaja dipasangi kutek.
Yang lain hanya senyum
manis, semanis madu. Ada juga yang hanya nyengir. Sisanya sibuk dengan gadget.
"Ini loh, Gais.
Isnanto!" kata Getar sambil merengut.
Dan, semua orang pun
langsung membulatkan mulutnya. Karena sudah paham bagaimana tabiat cowok ini.
"Ya udah biar gue telepon itu cecunguk dulu deh!" Getar mengambil
siasat.
***
Getar merogoh ponselnya,
lalu mendial nomor Isnanto. Seperti biasanya, Isanto selalu saja lamaaa kalau
mengangkat telepon. Hingga membuat Getar merutuki diri. Giliran sudah nyambung,
mulai terdengarlah suara Isnanto yang serak-serak basah bak suaranya Mikha
Angelo itu. Baru saja Isnanto berkata, "Halo, Tar!" dengan
lantangnya. Panggilan terputus begitu saja.
Getar bingung. Lantas
mencoba mendial ulang nomor Isnanto.
Tak perlu waktu lama,
langsung terdengar sahutan dari seberang sana. Tapi sayangnya itu bukan
suaranya Isnanto. Melainkan suara wanita seksi seperti cewek-cewek prostitusi.
"Gembel! Pulsa gue abis."
Semua orang mulai prihatin
dan memandangi Getar pilu.
"Isnanto pake kartu
apa sih?" tanya Fema.
"XL," Getar
menyahut cepat.
"Oh sama. Nih pakai
punya gue aja. Masih ada gratisan sampai jam dua belas nanti."
Mendengar kata gratisan,
orang-orang yang ada di sekitar Fema jadi senyum-senyum nggak jelas. Selain
terkenal sebagai cewek gendut yang bengis, Fema juga terkenal sebagai cewek
yang sering banget hunting quis di
twitter. Juga terkenal sebagia cewek yang sering minta gratisan. Tumben kali
ini malah dia yang ngasih gratisan ke orang lain. Mungkin inilah letak lucunya
hingga semua orang berhasil tersenyum, dan Fema pun tersipu malu.
***
Getar kembali mencoba
menghubungi Isnanto menggunakan ponselnya Fema. Sebuah android dengan lambang
tulisan intel di belakangnya. Ponsel berwarna hitam yang agak berat.
Panggilannya berhasil
terhubung. Isnanto menerima panggilannya. "Dengan Isnanto selamat malam,
ada yang bisa saya bantu?"
"Curut! Ini Getar. Ke
mana aja lo? Kita udah nunggu nyaris sejam lo kagak nongol-nongol juga.
Setaaan!" Getar sekali lagi menunjukkan polah antagonisnya.
"Lah gue di Warung Mie
Nas Tel. Lo di mana?" Isnanto mulai heran. Sesore tadi dia ingat kalau Getar
mengajaknya ke Warung Mie Nas Tel. Tapi kenapa nggak ada temen-temen
nongkrongnya sama sekali. Untung Getar menghubunginya. Kalau nggak, entah
berapa lama lagi dia sendirian ada di situ.
"Curut! Gue kan udah
kirim ke LINE. Nggak jadi ke sana. Pindah ke Warung Goblokk!" Getar masih
emosi. Dia mengeluarkan kekesalan hatinya begitu saja.
"Goblok lo. Kenapa
nggak SMS aja sih? Paketan gue abis." Isnanto menggondok.
"Ah, elo juga goblok.
Seharusnya lo nanya kek ke gue atau siapa gitu. Ini main pewe aja seorang diri
di Warung yang salah." Getar membela diri.
"Gobloooook!"
Isnanto masih menggondok.
Lalu ada jeda beberapa
detik. Mereka saling menghela napas mencoba menguasai diri.
"Yaudah deh. Bukan lo
atau gue yang goblok. Tapi nama warungnya yang GOBLOK!" Ada penekanan pada
kata goblok. Sepertinya Getar puas sekali mengucapkan kata itu. "Gue dan
tujuh kawan yang lain udah ada di sini. Di Warung GOBLOK! Kita nungguin lo dari
tadi di Warung GOBLOK! Ngerti lo?"
"Iya deh iya, gue ke
situ!"
"Bagus. Awas salah
lagi. Warung GOBLOKK!"
Kemudian Getar menutup
teleponnya. Dan suara tawa pun pecah tak tertahankan. Haris dan Fema ngakak
paling keras. Yang lain hanya tertular, membuat cekikikan mereka semakin
dahsyat.
"Kesel gue!" kata
Getar sambil mengubah posisi duduknya miring ke kanan.
****
Tak lama kemudian, Isnanto
pun muncul. Jarak antara Warung Mie Nas Tel dengan Warung Goblokk emang tak
begitu jauh. Di warung ini menyediakan makananan yang beragam. Seperti Seafood,
Ayam, Bakmi dan sebagainya. Tempatnya juga asik, karena memberikan pilihan
untuk duduk di kursi atau pun lesehan. Selain itu juga Warung Goblokk ini punya
slogan yang kece, KELAMAAN, KECEPETAN, KEMANISAN, KEASINAN,
KEENAKAN, KEKENYANGAN, KEBANYAKAN, KEDIKITAN? HARAP MAKLUMI! KARENA KAMI WARUNG
GOBLOK!
Namanya boleh aneh. Tapi
dapat dipastikan kalau berada di tempat itu tidak akan membuat pelanggan
menjadi goblok. Kecuali Isnanto sih yang emang dari sananya udah goblok. Eh?
Mereka semua memilih untuk
lesehan. Karena selain lebih down to the eart, rasa kebersamaannya juga lebih
terasa.
"Hai semua!" ucap
Isnanto.
Dan semua orang pun
berhasil terpukau. Seorang cewek dari Departemen Eksternal dan Internal
membisiki Fema. "Rapi amat ya."
Dan desas-desus itu pun
ternyata menggelitik kaum cowok.
Getar yang nggak punya
teman bisik-bisik karena posisinya yang miring, malah menceplos begitu saja.
"Heih, Cuy. Rapi amat lo!"
Semua orang menatap Isnanto
yang ketika itu terlihat rapi dengan hem batik warna abu-abu, masuk ke dalam
celana warna putih panjang, dan ikat pinggang kecokelatan.
Lalu hening.
Gue cewek manis berkarakter banget ya? Suka gratisan? Ya Allah ...
BalasHapusini belom kelar kan ya ceritanya?
BalasHapustrus kelajutan setelah gentar ketemu istanto gmn?
Haduhh Getar kenapa kamu kaya gue sih? Baper aja :'v
BalasHapusDitunggu episode selanjutnya kak :D
Apakah Getar akan semakin bergetar??
BalasHapusditunggu kelanjutannya....
hahahaa lucu ceritanya. menarik! Isnanto itu ya.. hahahaa jadi sebel juga sama isnanto wkwk... untung dia rapi.
BalasHapusya untung dia rapi. coba kalau bopak. kan greget
HapusKetinggalan gak liat episode1 nya -_-, jadi gimana ya buat bacanya -_-
BalasHapusBut nice
Hahaha ... lucuk. Lanjut dong plis.
BalasHapusUdah kayak getar..getar..apa gitu. Wkkkkk
BalasHapuslucu ceritany, keren..
oh ini sekuel gitu, btw saya belum baca cerita sebelumnya tapi udah cukup buat nangkep cerita yang sekarang.goblooooook lah mereka berdua haahha :"D
BalasHapusastaga, yang saya baca hanya goblok doang
BalasHapusckckc
baningan kata dari mana mas. typo atau sengaja sensor tuh.
Ahahaha. ini dua orang kok rasanya nggak cocok amat ya kalau lagi ngobrol. bawaannya emosian mulu
.
BalasHapusBeuuuh Isnantoooooi
Back ke part 1 dululahhh ...
BalasHapusitu kalo warung goblog beneran ada. pasti sering di goblokin sama pembelinya. asli goblog abis.
BalasHapusRapi amat siapanya nagita slavina bang? Kayaknya yang pertama juga seru jadi gak usah dibaca ya (?)
BalasHapusAnjirr itu nama warung sekarang unik ya, warung goblok.
Rasanya pas baca bagian goblok-goblokan kok rada gimana gitu ya..
Wanjirrr...... ditunggu episode selanjutnya bang...
BalasHapusperut gue udah getar-getar terus pingin dilkeluarin nih (lah) ._.
Emang yg jadi goblok itu, warungnya atau orangnya di? Hahahaha parah bener kalo ada nama warung begituaan.
BalasHapusFirasat gue, Isnanto akan pulang sambil lompat2 bak cabe-cabean gitu, sambil teriak... "Kenapa?????"
Semoga kelnjutannya Isnanto gak buka semua pakaian demi kekerennya hadir lagi.. Semoga..
si getar akan semakin bergetar.. hahaha
BalasHapusemang kenapa klo rapi bgt.. ya kali isnanto abis kongkow mau ke kondangan #liatwaktu jg kali..
biasanya batik gak di masukin ke celana deh setau gue..
Lucu ya nama warungnya apalagi slogannya... udah gitu masih ada aja yang dateng.. itu si Getar marah-marah mulu yak. Karakter dari Getar dan Isnanto keliatan banget, Isnanto emang agak-agak telmi gimana gitu.. ceritanya jadi mengalir dan lucu..
BalasHapusBaru pertama kali main ke sini, baru baca tulisannya juga, beuh. Ceritanya mengalir sekali. Mestinya aku banyak belajar dari kamu, bro! #SembahSujud
BalasHapuskeren nih ceritanya, ga kerasa udah abis...
BalasHapustambah lagi boleh nih episodenya...
itu kayaknya si isnanto emang kebiasaannya begitu...
maklum, pasti diantara teman2 ada satu yg mirip isnanto
Warung goblokk? Aneh
BalasHapusHahahha
Smg pembelinya ga goblok yaa tp tau deh sama isnanto
Oy Aku masih ga ngerti apa ya mksd dari Isnanto berpakaian rapi???
Warung goblok,
BalasHapusbrand nya jenius amat :3
eh mungkin Isnanto berpakaian rapi agar terselamatkan lg dr kemarahan Fema, soal nya di terlambat seperti pas rapat BEM :D
Yaelah goblok banget sihhhh...tapi tapi...apa hubingannya sama rapi anget yak?? Hehehehe..
BalasHapusBisa banget itu bikin warung macem begitu..nanti tagline..
"ANDA GOBLOK, MAKANLAH DI WARUNG GOBLOK"
Ceritanya asik nih bang tapi diksinya kurang hehehe sotoy nih hehe
BalasHapusGoblok jadi kata favorite nih disini, Isnanto Ini imagenya jelek gitu yah haha. Rapi dikit ajah dicuriga
adakah nma warung goblok didunia nyata? haha. itu si Getar kaya pacaran sma Isnanto aja, baper banget -__- klo Isnanto lma ngangkat tlpon jd baper, prss kya ce ke conya haha :v
BalasHapusIsnantonya salah kostum tuh haha
Rapi Amat? Seneng amat bilang goblok. Baningan!
BalasHapus