Biarkan Aku Berbicara Kepada Tembok
Daftar Isi [Tampil]
"Menikah lah, Wan!"
Kakak perempuan tertuaku mengiming-imingi.
Pernah pula suatu ketika, Kakakku menyuruhku untuk janjian, beranak 3. Katanya, Kakak-kakakku yang lain pun telah sepakat untuk beranak 3.
Aku tertegun, kenyataan ini membuatku semakin kebelet. Satu-satunya kata yang terucap dari bibirku adalah "Lihat saja nanti."
Karena aku belum memiliki kepastian akan hal itu. Jangankan rencana untuk memomong. Tulang rusukku saja, entah kini ada dimana. Seorang wanita yang dulu kupercayai sebagai jodohku, kini telah dipersunting orang lain. Aku hanya mampu berdo'a kepada Tuhan "Yaa Allah, semoga tulang rusukku belum mati."
Menikah? Siapa yang tak ingin menikah? Alangkah bahagianya memiliki keluarga kecil setelah menikah. Kurasa tak ada seorang pun yang tak ingin menikah. Menikah adalah cita-citaku yang pertama. Tak dapat dipungkiri, betapa hampanya hati ini tanpa tambatan hati. Batang usia pun kian meninggi. Sebuah keinginan “menikah” mulai menghampiri.
Satu per satu, manusia-manusia yang merasa dewasa beruntun, ijab kabul mengikrarkan janji suci setia abadi. Jika perasaan iri bukanlah termasuk perbuatan yang tercela, mungkin perasaan itu kupertahankan di kalbu. Rasa yang bersemayam ini sungguh kuat, melekat, bersama hasrat.
**
Aku hanya ingin menulis. Mengungkapkan segala keresahan dan kerisauan di jiwa. Bukan berarti menjauhkan hasratku untuk menikah. Aku hanya ingin mematangkan keputusanku.
Ada sesuatu yang terselubung di keluargaku. Aku ditakdirkan sebagai bungsu dari 4 bersaudara. Kakak pertamaku seorang wanita, menikah dengan lelaki yang bulan lahirnya sama dengannya. Kakak keduaku pria, menikahi wanita yang sama bulannya dengannya. Kakak ketigaku pun sama, dia pria yang menikahi wanitanya yang lahir di bulan yang sama.
Apakah ini sebuah kode yang akan menjadi patokan untukku, menikahi wanita yang lahir di bulan yang sama denganku? Pertanyaan hati yang kacau. Cerita yang terselubung itu mungkin hanya sebuah kebetulan saja. Mereka tidak janjian untuk mencari pasangan yang dilahirkan pada bulan yang sama melalui audisi. Ini mutlak sebuah jodoh yang keren. Apakah aku mampu mengikuti jejak mereka? Aku mulai terbebani dengan ini ;mencari calon ibu untuk anakku yang lahir di bulan Februari.
Jika melenceng, aku akan menjadi satu-satunya anak dari orangtuaku yang jodohnya tidak berbulan yang sama. Apa itu artinya aku akan sengsara? Entahlah. Aku hanya ingin menjauhkan pemikiran akan hal itu. Biarkan aku menikmati kelajanganku. Biarkan aku sendiri dulu. Dan biarkan aku berbicara kepada tembok ketika aku sedang ingin menang sendiri, untuk membelenggu rasa kebeletku.
Ngomong sama tembok. Hadoh
BalasHapus@Faizal Indra kusuma: seruu Loh! Xixiixixix
BalasHapus*berabe nyari tembok*
BalasHapusenak yaa yg udah nikah.. :)
BalasHapusGua juga pernah ngomong sama tembok....
BalasHapusTembok facebook tapinya. ckckckckck.........
Wall to Walll. hahaa
@Widiana Hasim: hahaha ngapain, Neng?
BalasHapus@Fahmi Setiawan: itu mah beda lagi, Boi ... hahah
BalasHapus@Siwi: Kamu nikah juga , gih!
BalasHapusngomong sama tembok FB aja gan,biar didengar temen dari balik temboknya wkawkwk
BalasHapus@randy yang penting share: Udah sering, Boi ...! :D
BalasHapusaku ingin bicara pada sampeyan mas,aku berkunjung.hehehe
BalasHapuswah ko bisa sama gitu ya bulannya semua, aneh. tapi ya.. menikah emang kalau uda waktunya ya siapa si yang ga kepengen. iya ga gan?
BalasHapus@Agriculture: hahah, ya hayuk, Mas! Mari ...!
BalasHapus@Drieant: Tepat!
hahahha *speechless* masalah bulan yang samaan, itu uniknya gan, bukan aneh :D
wah, jadi pengen kimpoi ane... tapi tunggu dulu deh, pengen berkarir dulu... ^_^
BalasHapus@Davin Mboir: Hahah, pilihan yang tepat itu, Boi ...!
BalasHapushahahahaa, biarin beda yang penting kan sama. berbicara pada tembok. ckckckckck
BalasHapushahai...menikahi 2 wanita yang berbulan sama memang enyak gan kalo ulang tahun rame.wkwkwkwk
BalasHapus(komentar yang melenceng.)
Wah, mendadak galau gue baca postingan ini.
BalasHapushaha ada ada aja, jadi nanti pas kenalan sama cewe yang ditanya pertama bukan namanya dong tapi kamu lahirnya bulan apa? :P ga gitu juga sepertinya hehe
BalasHapusBeh, seru wkwkwk
BalasHapus@Fahmi Setiawan: Beda lah mi, kalau di fesbuk kan nulis, nah ini ngomong! Hahaha
BalasHapus@Mas Agriculte: ckckckck kalau bisa mah, satu aja cukup, seumur hidup! Tapi idenya seru tuh! xixiixixixi
BalasHapuswkwkwk judulnya kirain apa ternyata..
BalasHapus@Feby: Kalau galau jangan risau, pake kartu pajak! Hahha
BalasHapus@NF: Itulah yang membebaniku, NF! hiks hiks
BalasHapus@Faizal: Beneran seru lagi, Boi .... cobain aja gih! [[gue ngakak]]
BalasHapusWaduhh, judul artikelnya unik sobat. Hehe
BalasHapus@Master Software Mobile: hahha, malah komen judulnya! Oke, makasih!
BalasHapusWahh intinya tentang menikaahh. ane kira yang awalnya kok udah seperti cerita dulu.. wahh ditengah2 baru deh ngerti..
BalasHapusyupp.. pasti sangat menyenangkan menikah.. tapi.. kalo udah rasain mungkin pingin single.. lohahah
@Shitlipedia: Hehhehe, sebenarnya intinya menunda rasa kebelet, Mas!
BalasHapuskalau udah menikah, harus tanggung jawab dong! :D